Kasih KaruniaNya Besar Atas Hidupku
Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku (Mazmur 27:10)
Namaku Siska. Aku dilahirkan dari hasil hubungan luar nikah, di mana orang tua waktu itu masih pelajar dan belum resmi menikah. Tapi Puji Tuhan, saya masih diijinkan Tuhan untuk melihat dunia dan tidak digugurkan oleh mereka.
Ketika saya dilahirkan, orang tua langsung menjual saya kepada orang non Kristen. Setelah itu, saya kembali dibeli oleh orang lain lagi, beragama Katolik, yang akhirnya membesarkan saya.
Di masa kecil, saya sudah ditanamkan harus pergi ke gereja. Namun sayang, saya tidak mengalami pertumbuhan rohani yang baik. Karena terlalu disayang oleh orang tua, saya menjadi anak yang manja dan egois. Apapun yg kuinginkan harus dipenuhi. Dan itu berlangsung sampai saya sudah berumah tangga.
Saya pernah mengalami pelecehan seksual, saat masih kecil. Akibatnya saya tidak menganggap perawan itu sebagai sesuatu yang berarti lagi.
Saya bisa berpacaran dengan siapa saja, yang penting dia bisa menerima saya apa adanya. Saya tak pernah puas dalam mencari cowok, bahkan cenderung untuk mudah jatuh cinta. Saya sering gonta-ganti pacar. Tak heran jika teman-teman menjuluki saya seorang Playgirl.
Dengan kecantikan fisik yang saya miliki, membuat banyak laki-laki tertarik padaku. Tak heran jika saya gampang mendapatkan cowok manapun yg kumau. Bahkan saya pernah pacaran dengan pria yang sudah beristeri.
Pada suatu hari saya mengenal seorang cowok, yang akhirnya menjadi suami saya. Bukannya membuat saya keluar dari dosa, eh malah menambah dosa lain. Lewat suami (waktu itu masih pacaran), saya mengenal narkoba. Meski dari dulu saya seorang perokok, namun baru kali itu saya merasakan narkoba.
Setelah pacaran setahun, akhirnya kami memutuskan untuk menikah. Meski dari keluarga agama Katolik, namun kami bukan orang-orang yang taat Firman. Bahkan kami tidak tahu sama sekali isi Firman Tuhan.
Kami cenderung berusaha dengan kekuatan kami sendiri. Sampai suatu saat kami diijinkan mengalami sebuah ujian, di mana bisnis suami saya hancur. Tapi saya bersyukur pada Tuhan, karena dimampukan untuk tetap setia pada suami. Meskipun di pihak keluarga saya sendiri sudah menyuruh untuk bercerai. Alasannya saya masih masih muda dan masih belum punya anak.
Puji Tuhan, ujian ini dapat saya lalui sampai hari ini. Seiringan waktu berjalan, perekonomian kami diberkati. Kami bisa membuka usaha sendiri serta membeli ruko, yang kami jadikan sebagai rumah tinggal dan tempat usaha.
Dalam rumah tangga, saya adalah tipe istri yg egois, mudah emosi, berwatak keras, serta suka melakukan kekerasan. Padahal biasanya, para suami yang sering melakukan kekerasan terhadap para isteri. Tapi ini malah sebaliknya. Saya pernah mengalami depresi, sampai ingin bunuh diri. Tapi Puji Tuhan, itu tidak sampai terjadi.
Lewat persekutuan doa kharismatik Katolik, pikiran saya menjadi terbuka. Di situ saya mendapatkan banyak pelajaran Firman Tuhan yang mengubahkan hidupku. Saya mengakui setiap dosa yang kulakukan dan meminta ampun pada Tuhan.
Puji Tuhan, setelah itu kandungan saya dibukakan. Padahal sebelumnya saya tidak memiliki anak selama 3 tahun pernikahan. Benarlah kata Firman Tuhan di kitab Wahyu 3:15-16, bahwa jika kita mau panas, haruslah panas sekalian. Sekali dingin, haruslah dingin sekalian. Jangan suam-suam kuku, jika kita ingin mendapat berkat dari Tuhan.
Rancangan Tuhan selalu indah bagi anak-anakNya. Saat saya pindah gereja, karena gereja digusur, saya lebih banyak menghadiri Komsel Kristen. Yang mana di dalamnya banyak orang Kristen dan Katolik. Dari komsel inilah, kerohanian saya bertumbuh pesat. Saya menjadi rindu mencari Tuhan, dan rajin berdoa. Selain itu, saya rajin membaca buku-buku rohani. Termasuk di antaranya buku-buku karangan Daud Tony, Benny Hinn, dan Joel Osteen.
Saya memutuskan untuk berjemaat di GBI depan ruko. Kemudian saya dibabtis selam pada tanggal 22 November 2008. Hidup saya dibentuk dan dijadikan baru. Begitupula karakter, cara pikiran, serta cara berbicara saya diubahkan. Tuhan juga memberikan karunia-karunia Roh, yang terkadang membuatku bingung.
Semua teman terheran-heran melihat perubahan hidup saya. Mereka melihat saya menjadi Siska yang sangat berbeda, dibandingkan dengan Siska yang dulu.
Saya berdoa agar tangan Tuhan tidak pernah berhenti mengenggam tanganku, sehingga saya tidak jatuh dan tersesat di jalan yang menuju kepada kebinasaan. Perjalanan hidup masih panjang, dan masih ada banyak hal yang harus kukerjakan. Saya percaya bisa mengakhiri pertandingan dengan baik dan memperoleh mahkota yang abadi (I Korintus 9:25).
Tuhan Yesus begitu baik bagiku. Saat semua orang tidak peduli, Ia peduli. Saat semua tidak mengasihiku, Ia mengasihiku. Banyak yang Tuhan lakukan bagiku. Yang dapat saya lakukan untuk membalas kasihNya hanya memuji dan menyembah Dia selamanya. Amin.