HomeAboutVision & MisionArticleMediaGiveContact Us
 FIRE FOR TODAY CHAMPION OVER THE WINNERS POETRY
TESTIMONY
Dari Jahat Menjadi Baik

Tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi (Ayub 28:28)

Namaku Johan Cellose, lahir di Menado pada tanggal 12 Des '73. Aku udah Kristen dari nenek moyang dan mengikuti Sekolah Minggu dari kecil. Saat menjadi pemuda, aku juga ikut persekutuan Pemuda. Tapi kehidupanku udah rusak dari SMP. Aku suka kehidupan pesta-pesta, mabuk-mabukan, dan seks bebas. Walau ditegur ama ortu, tapi aku tetap nekad tinggal ama cewek diskotik.

Setamat SMU pada tahun 1992, aku ke Jakarta atas kemauan sendiri. Habis itu ke Lampung dan aku sempat tinggal ama Tante-ku. Tahun 1993, aku mengenal seorang cewek di Palembang dan kami menikah. Kemudian aku kerja dengan mertua-ku di Lampung. Tapi itu tak berlangsung lama. Aku pindah kerja ke bidang kayu selama 4 tahun, di Jakarta. Karena isteriku non Kristen, aku juga ikut-ikutan non Kristen juga. Kami mempunyai seorang anak cowok pada tahun 1993. Keluarga kami berantakan, karena aku masih suka seks bebas dengan cewek lain, narkoba, dan punya masalah dengan mertua.

Aku sempat kabur ke Menado selama 2 minggu. Tapi tahun 1997, kembali lagi ke Jakarta dan buka Fitness Center di daerah Tanjung Priok. Trus aku menikah lagi orang Menado. Bisnis baru berjalan 5 bulan, tapi setelah itu mengalami kebangkrutan. Aku menjual Fitness Center sama Tuan rumah. Pikiranku setiap hari cuma judi, ke diskotik, dan makai obat bareng ama isteri.

Waktu kerusuhan Mei, aku ikutan menjarah ama teman-teman. Pikiranku semakin bertambah jahat, apalagi saat aku lagi butuh uang buat isteri yang lagi hamil. Tanggal 24 Mei '98... aku bawa pisau dengan seorang teman, rencananya mau curi mobil. Tapi waktu itu cuma ketemu tukang ojek. Rencana pun berjalan, tanpa memandang jenis lagi. Saat aku beraksi, pengojek itu berteriak dan kami pun dikeroyok masa. Puji Tuhan, aku tidak dipukuli massa ampai mati. Sedangkan temanku berhasil kabur dan menyelamatkan diri.

Aku dibawa Polisi ke pos tahanan selama 3 bulan. Keluargaku angkat tangan dan tak bisa berbuat apa-apa. Aku dipukul, dianiaya, dan merasa sangat kesepian dalam penjara. Saat itulah aku mengenal Tuhan Yesus lagi, lewat hamba-Nya Pdt. Yohanes St. Ia banyak mengajar dan berbagi rasa denganku. Setiap hari aku berdoa, puasa, dan mengadakan persekutuan dalam penjara.

Saat menjalani sidang ke-3, isteri ke-2 datang dan menebusku dengan uang Rp. 1 juta. Oleh hakim, hukuman diputuskan 3 bulan penjara. Maka pada tahun 1998, aku bebas dari penjara. Aku berkomitmen mau menjadi seorang hamba Tuhan. Aku memberi diriku dibaptis pada tanggal 25 Mei '99, dan setelah itu melayani di GBI REM. Sekarang aku, isteri, dan anak-anak, tinggal di Palembang.

Sebelum mengenal Tuhan Yesus, aku tidak mempunyai tujuan hidup. Tetapi sekarang, tujuan hidupku adalah memuliakan-Nya.

OTHER TESTIMONIES
1.  Air Mata PrajuritNya
2.  Arti Hidupku
3.  Berserah KepadaNya
4.  Bertobat Dari Dosa Kesombongan
5.  Dari Jahat Menjadi Baik
6.  Dekat Pada Tuhan
7.  Hidup Yang Lama Dan Hidup Yang Baru
8.  Kasih KaruniaNya Besar Atas Hidupku
9.  Keluarga Yang Kudambakan
10.  Membritakan Injil
11.  Menuju Ke Jalan Yang Benar
12.  Sungguh Indah Kasih Bapa Surgawi