HomeAboutVision & MisionArticleMediaGiveContact Us
 FIRE FOR TODAY CHAMPION OVER THE WINNERS POETRY
TESTIMONY
Bertobat Dari Dosa Kesombongan

sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap (Yakobus 4:14)

Aku seorang pria kelahiran 10 Desember 1954 di Jakarta. Dari kecil Kristen, karena Mama dan Papa saya adalah Kristen. Waktu Papa pindah kerja ke Surabaya, aku ikut dengannya. Beranjak kelas 2 SMU, kami sekeluarga pindah lagi ke Jakarta.

Kegiatan saya sewaktu muda adalah sekolah dan ikut pelayanan di GKI Cawang. Aku pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Remaja. Kami sering mengadakan pelayanan ke yayasan yatim piatu.

Pada tahun 1975, aku kuliah di UI dan mengambil jurusan Elektro. Di kampus, aku mengikuti Persekutuan yang diadakan setiap hari Jumat. Persekutuan yang diadakan itu sering menggugah imanku. Aku merasa imanku semakin dibangun.

Awal tahun 1980... aku menderita sakit pinggang sampai tak bisa duduk. Aku hanya dapat duduk paling lama 5 menit, dan setelah itu harus bangun. Ketika diperiksa, dokter mengatakan aku sakit pinggang.

Tadinya aku merasa perkuliahan lancar, punya pacar cakep, pelayanan yang oke, dan kayaknya semua terjadi karena aku yang hebat. Tapi begitu kena penyakit, aku tak bisa berbuat apa-apa lagi. Masa depan rasanya suram. Hidup menjadi tidak ada artinya lagi.

Terhadap calon isteriku, aku berkata, "Pergi dan cari orang lain yang lebih baik daripadaku. Aku sudah tidak berguna lagi!" Saat itu aku merasa tidak berharga dan sangat membutuhkan bantuan dari Tuhan.

Ternyata pendidikan yang tinggi, tidak bisa menolong diriku bebas dari penyakit. Rasanya sia-sia saja pendidikanku yang tinggi, pada saat sakit penyakit menghampiri diriku.

Puji Tuhan, Mama sering mendoakanku. Aku sendiri juga berdoa, minta ampun, dan mempraktekan kuasa doa. Alhasilnya... aku dipulihkan dari sakit penyakit.

Aku mengajak Mama untuk ikut kebaktian di GBI Bethany. Setelah datang beberapa kali, aku merasa senang dan sukacita. Jiwaku dipenuhi dengan energi dari Tuhan. Lalu timbul kerinduanku untuk memiliki bahasa Roh, sampai aku mimpi mendapat bahasa Roh.

Tahun 1991... aku masuk S2. Waktu itu aku tahu bahwa butuh biaya besar (Rp. 15 juta) dan harus bisa lulus tes masuk. Puji Tuhan, aku bisa lulus tes di PPM yang beralamat di Menteng Raya, Jakarta.

Sekarang... aku sudah menikah, setelah pacaran 5 tahun. Aku bekerja sebagai pegawai swasta di sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Selain itu, aku menjadi dosen di berbagai kampus (Ukrida, Kalbe, dan sebagainya).

Dalam berumah tangga, aku menjadikan Tuhan sebagai yang utama. Suami-isteri harus hidup rukun, saling mengalah, dan kalau punya masalah, pecahkan saat itu juga.

Teori emang banyak, tapi ingatlah satu hal. Bersungguh-sungguhlah kepada Tuhan!

OTHER TESTIMONIES
1.  Air Mata PrajuritNya
2.  Arti Hidupku
3.  Berserah KepadaNya
4.  Bertobat Dari Dosa Kesombongan
5.  Dari Jahat Menjadi Baik
6.  Dekat Pada Tuhan
7.  Hidup Yang Lama Dan Hidup Yang Baru
8.  Kasih KaruniaNya Besar Atas Hidupku
9.  Keluarga Yang Kudambakan
10.  Membritakan Injil
11.  Menuju Ke Jalan Yang Benar
12.  Sungguh Indah Kasih Bapa Surgawi